Rabu, 02 Oktober 2013

Modal Mental dan Mindset Kepercayaan


KEDIRI- School Contest VII memang identik dengan pestanya kaum pelajar. Namun, di lain sisi, acara yang dihelat oleh Radar Kediri ini juga identik dengan sisi kejurnalistikannya. Misalnya, kontes  fotografi. Ya, fotografi memang selalu hadir di setiap School Contest. Kontes ini menjadi ajang kompetisi bagi fotografer-fotografer muda. Salah satu fotografer muda yang telah lama menjadi esceholic adalah Siti Viviana (17). Gadis berkacamata ini mengaku sudah tujuh kali mengikuti kontes fotografi. Dia juga sempat membawa menjadi “The Best Photograph” untuk kategori SMP pada School Journalist Trip (SJT) tahun 2010 lalu.

Gadis yang akrab disapa “Pay” ini mengaku tidak mempunyai motivasi khusus. Ia hanya memegang prinsip bahwa “Aku ada dengan bakatku, aku nyata dengan kemampuanku, aku ada karena ada spirit untuk bekerja keras. Bukan ada hanya karena nama dan wujud manusia saja”. Ditanya soal persiapannya menuju Final Party School Contest VII, ia hanya tersenyum dan berucap singkat, “Modal mental dan mindset kepercayaan”, ujarnya. Hal ini dikarenakan ia hanya mengandalkan kamera poket yang selalu menemaninya di setiap lomba. “Tapi ya itu, harus kuat mental dan gak minder,” ujar Pay dengan optimis. 

Pay memang selalu tertantang dengan dunia fotografi. Objek yang paling disukainya ialah alam, manusia dan kebebasan. Ia sempat punya pengalaman unik saat mengikuti lomba fotografi. Menurutnya, ia pernah mengikuti lomba fotografi yang diadakan Radar Kediri yang bekerjasama dengan Darwis Triadi. Ia mengaku hanya modal nekat. Ia sempat minder karena hampir semua peserta berusia lebih tua diatasnya dan hampir semuanya memakai kamera DSLR. “Sempet pengen nangis dan pengen pulang. Tapi waktu itu hujan dan gak ada temannya, jadi gak bisa pulang,” ujar gadis yang bercita-cita menjadi dokter spesialis anak ini. Setelah kejadian itu, ia menceritakan pengalaman tersebut ke ibunya. Ibunya hanya menanggapi singkat, “Ya seperti itu namanya latihan mental, biar gak gampang minder”. 

Pay mengaku memang mendambakan kamera DSLR. Bahkan ia sempat berimajinasi bahwa suatu saat akan terjadi hujan SLR. “Haha ... tapi semuanya kembali kepada Allah, tidak semuanya didapat dalam sekejap mata, yang penting belajar menghargai apa yang sudah dipunya dulu,” ujar gadis kelahiran 11 Agustus 1996 ini. (am)



0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

0 komentar:

Posting Komentar